Senin, 13 Desember 2010

4. Epistemologi Burhani

Evi Mualifah (08410064)

Al-Burhan artinya argument,bukti, atau alasan yang pasti dan jelas. Sebagai aktivitas pengetahuan, Burhani adalah episteme yang berargumentasi secara deduktif. Sedangkan dalam filsafat, burhani ini mencari kebenaran dengan bersumber dari realitas, misalnya hal-hal dari lingkungan social, budaya atau alam. Ketika episteme irfani menghasilkan pengetahuan dari proses intuisi, maka Burhani mendapatkannya melalui prinsip-prinsip logika yang sebelumnya sudah diyakini. Bias juga dengan hasil dari indera, selama itu sama saat diamati, kapanpun dan dimanapun (obyektif).
Epistemologi burhani ini menggunakan pendekatan berupa filosofis scientifik. Jenis argument pada burhani berupa demonstratif (eksploratif, verifikatif, eksplanatif).
Ilmu-ilmu pendukung dalam Burhani antara lain: failosuf dan ilmu alam, sosial dan humanitas.
Prinsip-prinsip dasar dari Burhani adalah Idrak al-asbab (prinsip kausalitas) dan al-Hatmiyyah (certainly/kepastian). Sedangkan tolok ukur validitas keilmuan dalam episteme ini ada 3, yaitu Korespondensi (hubungan antara akal dan alam), Koherensi (konsistensi logik), dan Pragmatik.
Banyak pemikir Muslim terutama dari dunia Islam bagian Barat yang telah menerapkan Burhani, seperti Ibn Rusyd, al-Syatibi, dan Ibnu Khaldun.
Epistemology Burhani tidak bisa berdiri sendiri begitu saja, harus ada dukungan dari epistemology lain yaitu Bayani dan Irfani. Ketiganya tidak boleh terpisahkan, hanya saja pada pelaksanaannya harus disesuaikan dengan konteks masalah yang dihadapi.
Epistemologi Burhani mempunyai implikasi antara lain, membangun pola pikir yang sistematis, logis, dinamis atau aktif, kreatis serta kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar